Blog Motivasi I Pengembangan diri I Refleksi Hidup I Kiat-kiat Sukses I Review Buku
Rabu, 17 Oktober 2012
Ulet
Orang yg bekerja keras dan rutin melakukan suatu pekerjaan sampai
tuntas, maka lambat laun produktivitasnya meningkat. Ini akan membuahkan
hasil kerja bagus dan sering dihargai dengan penghasilan yg meningkat
Selasa, 11 September 2012
The Power of Love
Suatu hari, seorang anak lelaki kurus berjalan
terseok-seok sambil menggendong adiknya yang lumpuh di punggungnya. Nafasnya
terengah-engah. Keringatnya mengucur deras. Namun beban di punggungnya seakan
tak dirasakannya.
Dengan sekuat tenaga ia terus berjalan. Sesekali
ia berhenti sejenak untuk nafas panjang, lalu langkahnya berlanjut menuju
sebuah sekolah dasar di pojok desa.
Rupanya, si adik yang lumpuh itu baru menjalani
hari pertama masuk sekolah di sana. Sementara sang kakak bersekolah di SMP yang
berlokasi di samping SD tersebut.
Sejak hari itu, saban hari sang kakak menggondong
adiknya pergi pulang ke sekolah yang berjarak 1 km dari rumah mereka. Setiap
kali menggendong sang adik, tampak sekali beban berat di punggung si kakak.
Melihat pemandangan tersebut, orang-orang desa
tampak iba. Lalu seorang warga berkomentar prihatin, "Kasihan kau, Nak...
bebanmu pasti berat".
------------------------------------------------------------------------------------
Cinta tidak dapat didefinisikan dengan kata –
kata. Manusia hanya bisa memahami dengan mengalami dan merasakannya. Merasakan
kekuatannya yang maha dahsyat. Kekuatan yang mampu membuka yang tertutup,
mengubah gelap menjadi terang, duka menjadi suka, sedih menjadi senang dan
sengsara menjadi bahagia. Cerita diatas sungguh mengesankan yang menggambarkan
betapa dahsyatnya kekuatan cinta. Satu perbuatan yang dipandang beban oleh
seseorang, nyatanya tidak bagi yang lain. Tergantung alasan ia melakukannya.
Jika ia melakukannya karena rasa cinta, pasti bukan beban yang dirasakannya.
Banyak hal yang tampak menjengkelkan, melelahkan,
dihindari orang, tetapi dapat dilakukan dengan setia dan senang hati oleh
seseorang. Itu lantaran kekuatan cinta,.
Cinta
mendatangkan kepedulian, ketulusan, dan kerelaan untuk berkorban. Cinta
juga mampu melepaskan kita dari belenggu kesalahpahaman, meluluhkan
ketidakpedulian, hati yang keras, dan pikiran yang penuh kebencian, juga
mendatangkan kedamaian dan merekatkan perbedaan menjadi suatu kedekatan yang
menyenangkan..
Hafi.hafies
Senin, 10 September 2012
Membaca, Kunci Awal menuju sukses…
Pepatah
mengatakan : "Anda tidak akan bisa menjadi seorang pemimpin, jika
anda tidak suka membaca!"
Setiap orang baik sebagai individu, kelompok maupun sebagai
bangsa pasti menginginkan suatu kesuksesan dalam hidupnya. Banyak jalan menuju
sukses diantaranya dengan kerja keras, perjuangan tanpa mengenal lelah, rajin
dan tekun. Seseorang mempunyai jiwa sukses apabila dia tidak suka mengeluh dan
tanpa mengenal lelah melakukan daya upaya untuk meraih cita-citanya. Sebagai
bangsa yang ingin maju dan sukses, harus meyakini bahwa jalan terbaik untuk
meraih sukses adalah dengan ilmu Dengan ilmu kesuksesan akan kita peroleh. Ilmu
merupakan kunci sukses tidak hanya untuk kepentingan di dunia tetapi juga untuk
kebahagiaan di akhirat kelak. Dalam hadis
disebutkan bahwa ”barang siapa yang ingin
mendapatkan kebahagiaan di dunia maka dengan ilmu. Barang siapa yang ingin
mendapatkan kebahagiaan di akhirat maka dengan ilmu. Barang siapa yang ingin
mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat maka dengan ilmu”, cara
untuk memperoleh ilmu adalah dengan belajar. Kunci kesuksesan belajar adalah
membaca.
Membaca tidak hanya diartikan membaca buku, majalah, koran.
Tetapi juga fenomena yang terjadi di sekeliling. Seorang pengusaha bisa terus
berkembang bahkan omzetnya melesat jauh karena pandai dalam membaca peluang
bisnis. Para birokrat yang sukses karena bisa membaca kebutuhan rakyatnya. Dan
berusaha melayani apa yang dibutuhkan dan karena itu rakyat menjadi sejahtera.
Para pemimpin pendidikan yang sukses karena bisa membaca ke depan itu
kebutuhanannya adalah bla bla bla… Sehingga bisa memaksimalkan sumber daya yang
ada baik SDM, sarana prasarana yang ada, sumber dana yang ada lalu pengelolaan
lembaganya untuk memajukan lembaga yang dipimpinnya.
Ada 4 kemampuan
membaca yg diperlukan sebagai kunci awal menuju kesuksesan hidup :
·
Membaca
potensi diri sendiri.
·
Membaca
potensi orang lain.
·
Membaca
potensi alam sekitar kita.
·
Membaca
petunjuk ilham dari ilahi (Tuhan YME).
Mari kita membahasnya satu-persatu biar lebih memahaminya
1.
Membaca
potensi diri sendiri.
Kenalilah potensi diri sendiri sebelum kita terjun kedunia yang kita minati.
Tuhan sudah
menganugrahkan kelebihan pada setiap manusia yg berbeda dari manusia lain.
Inilah yg mendasari mengapa orang mencari nafkah sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
Mari baca apa potensi
kita sejak dulu. Apa yg pernah kita lakukan dan itu sempat berhasil. Kadang ada
orang yg tidak bisa membaca apa potensi yg ada dalam dirinya. Jika Anda belum
tahu sampai saat ini potensi diri sendiri, maka coba gali apa hasrat terpendam
Anda selama ini. Apa hasrat yg paling ingin Anda tuju (passion), lalu kaitkan
dengan minat Anda. Sejelek-jeleknya orang normal, pasti ada sesuatu yg dia
sukai. Sesuatu yg membuat dia bahagia dan bersemangat bila melakukannya.
2. Membaca potensi orang lain.
Membaca potensi orang
lain berguna untuk kita ambil hikmahnya. Kelebihan yg dimiliki orang lain belum
tentu kita memilikinya juga. Jangan malu untuk belajar dari orang lain, baik
dari orang yg kita anggap 'tinggi kedudukannya', maupun dari orang-orang yg
kita anggap rendah atau biasa saja.
“Jangan hanya lihat kedudukan orang lain, tapi lihatlah apa yg dibicarakannya. Lihatlah apa yg dilakukannya”. Seorang pedagang asongan yg berhenti dimasjid untuk shalat tepat waktu akan lebih mulia ketimbang seorang boss yg sholatnya telat melulu.
“Jangan hanya lihat kedudukan orang lain, tapi lihatlah apa yg dibicarakannya. Lihatlah apa yg dilakukannya”. Seorang pedagang asongan yg berhenti dimasjid untuk shalat tepat waktu akan lebih mulia ketimbang seorang boss yg sholatnya telat melulu.
Seorang tukang parkir yg sabar akan lebih mulia ketimbang seorang pengemudi yg mengucapkan sumpah serapah ketika menghadapi kendala macet di jalan. Mari membaca kelebihan orang lain, lalu ambil manfaat positifnya buat pengembangan pribadi kita masing-masing.
3. Membaca potensi alam sekitar kita.
Alam beserta isinya
mengandung banyak misteri ilmu. Ada yg sudah diungkap manusia melalui
serangkaian penemuan-penemuan ilmiah.
Namun secara sederhana, kita juga bisa membaca
potensi alam melalui lingkungan masing-masing. Ada orang yg sukses memanfaatkan
limbah koran bekas atau limbah plastik bungkusan untuk dibuatkan tas kreatif.
Ada yg kreatif memanfaatkan limbah kaca untuk dijadikan hiasan lampu yg
menarik. Ada yg menjadikan gentong bekas untuk dibuatkan hiasan air terjun mini
di dalam gentong, lengkap dengan lampu-lampunya.
Intinya Tuhan tidak pernah sia-sia dalam menciptakan sesuatu di alam semesta ini. Semua sudah direncanakan-Nya dan masing-masing pasti ada manfaatnya. Kita sebagai manusia yg ditunjuk menjadi khalifah di muka bumi sudah dilengkapi panca indera untuk membaca hikmah-hikmah tersembunyi dari alam. Masak memanfaatkan apa yg sudah diberi kita tidak mampu memberikan nilai tambah? Sungguh kitalah yg menyia-nyiakan pemberian Tuhan jika tidak memanfaatkannya untuk membaca potensi alam sekitar.
4. Membaca petunjuk ilham dari ilahi
(Tuhan YME).
Tuhan telah menciptakan
manusia dengan 2 potensi ; potensi untuk berbuat baik dan potensi
untuk berbuat tidak baik (buruk). Jika
kita cenderung melakukan hal-hal baik, itu pertanda hati nurani kita lebih
dominan mendapat petunjuk dari Tuhan. Jika kita cenderung melakukan hal-hal yg
tidak baik atau merugikan, itu pertanda pengaruh nafsu 'Syaitan' lebih dominan
dalam hati kita.
Demikianlah halnya
hati. Jika hati kita bersih karena sering bertobat dan beristighfar, maka
petunjuk ilham dari Tuhan akan lebih mudah menembus relung hati. Kalo sudah
begitu, maka kita akan dimudahkan membaca petunjuk kebenaran dari Tuhan.
Yakinlah jika kita bisa membaca petunjuk dari Tuhan, hidup ini akan dimudahkan
oleh-Nya. Karena pada dasarnya kita adalah makhluk ciptaan Tuhan, maka segala
aturan dan petunjuk Tuhan pasti membawa kesuksesan bagi diri kita. baik
kesuksesan dunia, maupun kesuksesan akhirat.
Jumat, 07 September 2012
Kamu Memang sukses.. tapi apa kamu bahagia???
Cerita I
Banyak
orang yang mendaki tangga sukses dan sampai diatas, eh tarnyata tangganya
bersandar di dingding yang keliru. Cerita dibawah ini mengilustrasikan
bagaimana seseorang yang merubah diri dan memilih dinding tangga yang benar.(Cerita diambil dari buku Living the 7
habits)
Saya sedang duduk di
sebuah restoran bersama seorang pemuda yang telah bekerja dikantor kami
kira-kira lima tahun. Ia punya rumah besar, mobil mewah dll. Sambil makan siang
kami mulai membicarakan soal definisi sukses. Saya singgung soal pernyataan
Misi. Katanya dia belum pernah dengar tentang konsep tersebut. Untuk
mendemonstrasikan bagaimana cara menyusun pernyataan misi, saya tanyakan
kepadanya, apa yang penting baginya. Ia pun mulai menyebutkan segala yang ingin
dilakukannya. Ternyata tak satupun ada hubungannya dengan pekerjaannya.
Saya jadi ingin tahu, “Lalu,
apa kamu bahagia?” saya tanyakan kepadanya setelah ia selesai bercerita.
Katanya, “Ya, Tidak”
Kata saya, “Tapi Kamu
sukseskan?” dan sedikit tertawa. Ia Cuma duduk diam sambil merenung.
Saya tidak ketemu dia
lagi selama beberapa bulan karena kami berdinas ketempat tujuan yang berbeda. Suatu
hari, saya lihat dia dikoridor kantor. Karena ingin mengetahui lebih lanjut
tentang kabarnya, saya pikir saya akan temani dia menuju tempat tujuannya. “Hai
Jhoni mau kemana, tunggu. Mau kemana? Yuk aku temani.”
“Aku tidak mau
kemana-mana. Ini hari terakhirku bekerja disini kok”, katanya sambil tersenyum
lebar.
Saya terkejut. “Apa?”.
“Yak ok. Aku baru mau
ketemu boss. Ia Tanya mengapa aku mengundurkan diri. Aku bilang ini karena
kesalahanmu.”
“Ah, jangan begitu
dong. Kamu bercanda ya. Mengapa kamu bilang begitu?”
“Ya, aku ceritakan sama
dia tentang percakapan kita di El Paso. Soal bagaimana kamu membuatku
merenungkan hidupku untuk melihat apakah aku sedang melakukan apa yang ingin aku
lakukan dengan hidupku. Ternyata tidak. Maka aku pun mengundurkan diri dari
pekerjaan ini dan mulai melakukan hal-hal yang sungguh aku sukai. Terimakasih ya”
Sudah dua tahun saya
belum ketemu lagi sama dia. Ketika ia mengundurkan diri, ia dan istinya memulai
mendirikan perusahan kontraktor atap karena ia suka bekerja dengan kayu. Dulu ia
berkecimpung dibidang telkomunikasi; sekarang ia membuat atap serta beranda. Dan
tahu tidak? Ia bahagia loh karena bisa melakukan apa yang ia inginkan dan
cita-citakan.
----------------------------------------------------------------------------
Sebagian orang mengatakan bahwa kebahagiaan itu
letaknya pada harta. Akan tetapi yang berpikiran begini adalah orang yang
putus asa dalam kemiskinannya. Hendak menjadi kaya namun selalu
gagal. Kadang-kadang pendapatnya tak didengar orang lantaran ia miskin.
Karena itu diputuskannyalah bahwa bahagia itu pada uang, bukan lainnya.
Pada dasarnya mereka yang menilai kebahagiaan
dengan materi hanyalah orang-orang yang tertipu, karena segala sesuatu yang ada
di dunia ini hanya memiliki harga sesuai kemampuan manusia untuk menghargainya.
Contoh cerita diatas menunjukan kepada
kita bagaimana seorang pria yang sukses dan memiliki segalanya tapi tidak
merasa bahagia lantaran pekerjaanya tidak sesuai dengan keahliannya sehingga
jabatan, kekayaannya tidak berarti baginya dan dia tidak menemukan kebahagian dari
apa yang dia dapat selama bekerja. Setelah ia merenungkan semua yang ia
kerjakan dan memahaminya akhirnya ia memutuskan untuk mengerjakan apa yang
sebenernya ia inginkan dan akhirnya ia menemukan kebahagian itu yang selama ini
tidak ia dapat.
Menurut Hamka, Islam mengajarkan pada manusia
empat jalan untuk menuju kebahagiaan. Pertama, harus ada i’tiqad, yaitu
motivasi yang benar-benar berasal dari dirinya sendiri. Kedua, yaqin,
yaitu keyakinan yang kuat akan sesuatu yang sedang dikerjakannya. Ketiga,
iman, yaitu yang lebih tinggi dari sekedar keyakinan, sehingga dibuktikan oleh
lisan dan perbuatan. Tahap terakhir adalah ad-diin, yaitu penyerahan diri
secara total kepada Allah, penghambaan diri yang sempurna. Mereka yang
menjalankan ad-diin secara sempurna tidaklah merasa sedih berkepanjangan,
lantaran mereka benar-benar yakin akan jalan yang telah Allah pilihkan
untuknya.
Ada pula sifat-sifat yang menjauhkan manusia dari
kebahagiaan, antara lain adalah takut mati. Pada dasarnya perasaan ini
menimpa mereka yang tak tahu mati. Mereka tidak tahu kemana jiwa raganya
pergi sesudah mati, atau disangka setelah tubuhnya hancur maka jiwanya pun ikut
hancur, sedangkan alam ini kekal dan orang lain terus mengecap nikmat,
sementara dirinya tak ada lagi di sana. Ada juga yang menyangka bahwa
kematian itu adalah penyakit yang paling hebat. Akan tetapi semua
penyakit ada obatnya, kecuali kematian, karena kematian itu bukanlah
penyakit. Sebagian orang memang suka hidup lama tetapi tak suka
tua. Pikiran semacam ini, menurut Hamka, tidaklah waras.
Oleh karena itu, pesan Hamka, jika ingin jadi
orang kaya, maka cukupkanlah apa yang ada, peliharalah sifat qana’ah, jangan
bernafsu mendapatkan kepunyaan orang lain, hiduplah sepenuhnya dalam ketaatan
kepada Allah saja. Kekayaan hakiki ialah mencukupkan apa yang ada, baik
banyak maupun sedikitnya, sebab ia adalah nikmat dari Allah. Jika
kekayaan melimpah, ingatlah bahwa harta itu untuk menyokong amal dan
ibadah. Harta tidak dicintai karena ia harta, melainkan hanya karena ia
pemberian Allah, dan ia dipergunakan untuk sesuatu yang bermanfaat.
Inilah jiwa yang bahagia
Langganan:
Postingan (Atom)